Jumat, 23 Agustus 2019

JENIS-JENIS TARI

JENIS-JENIS TARI


Dari postingan sebelumnya tentang pengertian seni tari menurut para ahli, baik dari dalam maupun luar negeri, seni tari juga ada jenis-jenisnya. Kali ini, akan dibahas jenis-jenis seni tari.

Jenis-jenis seni tari dapar dikelompokkan berdasarkan beberapa aspek, seperti tema, koreografi, jumlah penari, dan juga genrenya. Berikut adalah pembahasannya

A.    Seni tari Berdasarkan Tema


Tema adalah suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, sedangkan dalam hal seni tari, tema adalah pokok pikiran, ide ataupun gagasan seorang penata tari ( koreografer ) yang akan disampaikan kepada orang lain (penonton ) yang kemudian pokok pikiran tadi dituangkan ke dalam bentuk-bentuk gerak menjadi sebuah karya seni tari yang disajikan kepada penonton. Berikut adalah jenis-jenis tariannya.

1.      Tari Erotis


Tari erotis adalah tari yang mengandung unsur tingkah laku yang menggambarkan hubungan asmara antara pria dan wanita ataupun jantan dan betina (apabila memakai penokohan hewan). Beberapa contoh tari erotis, antara lain tari oleg tanbulilingan (Bali), tari gatutkaca gandrung (Jawa), dll.

2.      Tari Heroik/ Kepahlawanan


Tari Heroik/ kepahlawanan ini mempunyai sifat gagah, angkuh, berwibawa, berani, jantan, keperwiraan yang rupanya selalu dikagumi orang karena mempunyai daya tarik yang kuat. Tari heroik biasanya mengambil cerita-cerita yang berkisar pada kegagahan atau kemenangan, misalnya beksa lawung, tarunajaya, hanuman obong, karno tanding, rama-rahwana, gatotkaca kiprah, dan sebagainya.

3.      Tari Dramatik


Tari dramatik adalah tarian yang lebih banyak diungkapkan dalam bentuk sendratari atau wayang yang sifatnya lebih mengarah pada pengungkapan sebuah cerita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, cerita fiksi/ imajinatif, ataupun berbau kenangan historis. Tarian dramatik ini ada yang mementingkan gerak tariannya, ada yang mementingkan dialognya, ada yang berdialog tembang serta ada juga yang mementingkan unsur cerita. Dari masing-masing tari tersebut, mempunyai ciri khas yang mudah dibedakan satu dengan yang lainnya, contohnya:

·         Wayang orang (menitik beratkan pada faktor cerita, dialog, dan peran),

·         Wayang topeng (khusus cerita panji),

·         Langendriyan (menitik beratkan pada faktor tembang),

·         Drama tari: Samgita pancasona (menitik beratkan pada faktor gerak).

4.      Tari Non-Dramatik


Apabila Tari Dramatik lebih banyak menampilkan sebuah cerita, tarian ini disajikan tidak menggunakan cerita atau tidak merupakan bagian dari suatu cerita, tetapi menggambarkan sesuatu. Contohnya seperti Tari Kuda-Kuda, Tari Golek, dan sebagainya.

5.      Tari Mimitis dan Totemis


Ditinjau dari tema geraknya, tari mimitis dan totemis dapat dibedakkan menjadi dua jenis, yaitu:

·         Mimitis atau meniru gerak orang, dan

·         Totemitis atau meniru gerak binatang.

Pada dasarnya, gerakan daya ekspresi penari dapat terwujud karena adanya keinginan meniru gerak alam sekitar, gerak binatang, dan sebagainya. Gerakan ini diungkapkan secara jelas dan sadar untuk mencapai ekspresi yang menyerupai keadaan yang ditirunya. Pada masyarakat primitif, gerak yang ditiru bukan hanya gerak manusia atau hewan saja, bahkan gerakan alam seperti hujan, angin, daun, laut ataupun gerak kekuatan diluar diri manusia, seperti gerakan-gerakan imajinatif yaitu menggambarkan makhluk halus, setan, dan sebagainya.

Dari tarian ini, timbullah topeng. Karena itu bentuk topeng ada yang berwajah romantis, menakutkan, ataupun sekedar ekspresi wajah saja. Topeng ini akan memperkuat bentuk ungkapan ekspresi yang dimaksud. Misalnya topeng kelono, dadak merak, ondel-ondel, dan sebagainya.

B.     Seni Tari Berdasarkan Koreografi


Berdasarkan KBBI, yang dimaksud dengan koreografi adalah seni mencipta dan menggubah tari. Dalam prosesnya, koreografi dibuat oleh orang yang disebut sebagai koreografer. Berdasarkan koreografinya, seni tari dapak dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.

1.      Tari Rakyat


Tari rakyat adalah tari yang hidup dan berkembang pada masyarakat tertentu sejak jaman primitif sampai sekarang.Ciri-ciri tari rakyat adalah :

·          Sederhana ( pakaian,rias,gerak dan ringan )

·          Tidak mengindahkan norma-norma keindahan

·          Memiliki kekuatan magis

Contoh tari rakyat yaitu:
(1)   Lengger

(2)   Tayub

(3)   Orek-Orek

(4)   Joget

(5)   Kubrasiwa

(6)   Buncis

      (7)   Ndulalak

      (8)   Sintren

      (9)   Angguk

    (10)   Rodat

2.      Tari Klasik

Tari klasik adalah tari yang mengalami kristalisasi keindahan yang tinggi dan sudah ada sejak jaman feudal.Tari ini biasanya hidup dilikgkungan keraton. Ciri-ciri dari tari ini diantaranya yaitu:
·         Mengalami kristalisasi keindahan yang tinggi
·         Hidup dikalangan raja-raja
·         Adanya standarisasi
Contoh tari klasik adalah bedaya,srimpi,lawung ageng,lawung alit dan juga karya-karya empu tari baik empu tari gaya Yogyakarta dan empu tari gaya Surakarta seperti S.Mariadi dan S.Ngaliman  yang sampai sekarang masih bisa dinikmati seperti :
(1)   Gathotkaca Gandrung
(2)   Bondabaya
(3)   Bandayuda
(4)   Palguna-palgunadi
(5)   Retna Tinanding
(6)   Srikandi Bisma

3.      Tari Kreasi Baru

Tari kreasi baru adalah tari klasik yang dikembangkan sesuai dengan  perkembangan zaman dan diberi ciri/ corak Indonesia baru. Contoh tari kreasi  baru adalah karya-karya dari Bagong Kusudiarjo dari padepokan Bagong Kusudiarjo dan Untung dari sanggar Kembang Sore dari Yogyakarta. Contoh dari tari ini sperti:
(1)   Tari Kupu-Kupu
(2)   Tari Merak
(3)   Tari Roro Ngigel
(4)   Tari Ongkek Manis
(5)   Tari Manipuri

4.      Tari modern

Tari Modern adalah sebuah tari yang mengungkapkan emosi manusia secara bebas atau setiap penari bebas dalam mewujudkan ekspresi emosionalnya yang tidak terikat oleh sebuah bentuk yang berstandar. Contoh tari modern adalah :
(1)   Caca
(2)   Break Dance
(3)   Penari Latar
(4)   Samba

C.     Seni Tari Berdasarkan Jumlah Penarinya

       Dalam pertunjukannya, seni tari dibawakan oleh seorang penari, baik sendiri, berpasangan, atau lebih dari itu. Dari haln ini, seni tari dapat dibagi berdasarkan jumlah penarinya, yaitu:

1.      Tari Tunggal

Tari tunggal adalah tari yang dalam penyajiannya hanya dilakukan oleh satu orang penari saja. Beberapa contoh tarian tunggal Nusantara antara lain :
(1)   Tari Gandrung dari Banyuwangi Jawa Timur
(2)   Tari Gambyong dari Jawa tengah
(3)   Tari Cokek dari Jawa tengah
(4)   Tari Leleng dari Kalimantan
(5)   Tari Srimpi dari Jawa Tengah
(6)   Tari Bondhan dari Jawa Tengah
(7)   Tari Golek manis dari Jawa Tengah
(8)   Tari Golek Kanya dari Jawa Tengah
(9)   Tari Merak dari Sunda dan Bali
(10)  Tari Pendet dari Bali

2.      Tari Berpasangan

Tari ini ditarikan secara berpasangan oleh dua orang penari, pasangan bisa pria semua, wanita semua, ataupun pria dan wanita. Rangkaian gerak tari jenis berpasangan saling mengisi,melengkapi,dan terdapat interaksi dan respons gerak antar penarinya. Beberapa contoh tari berpasangan antara lain :
(1)   Tari Gandrung (Banyuwangi, Jawa Timur)
(2)   Tari Remo (Jawa Timur)
(3)   Tari Serampang dua belas (Sumatera Utara)
(4)   Tari Cokek (Betawi),
(5)   Tari Jaipong (Jawa Barat),
(6)   Tari Panji Asmara Bangun (yogyakarta),
(7)   Tari Cendrawasih (Bali),
(8)   Tari Payung (Sumatra Barat)
(9)   Tari, Joget Lambak (Riau), dan
(10)  Tari maengket (Sulawesi Utara).

3.      Tari Kelompok

Tari kelompok ditarikan oleh lebih dari dua orang penari. Gerak yang dilakukan oleh penari belum tentu sama, sebab setiap penari kadang-kadang mempunyai peran yang berbeda. Posisi penari pada saat menari juga diatur. Penari yang satu dengan yang lainya harus bisa bekerja sama. Contoh tarian kelompok antara lain:
(1)   Tari Serimpi (Yogyakarta),
(2)   Tari Datun (Kalimantan Timur),
(3)   Tari Kecak (Bali),
(4)   Tari Pendhet (Bali),
(5)   Tari Saman, (NAD)
(6)   Tari Seudati (NAD),
(7)   Tari Cakalele(Maluku),
(8)   Tari Tor Tor(Sumatera Utara),
(9)   Tari Poco-Poco(Sulawesi Utara),
(10)  Tari Sajojo(Papua),
(11)  Tari Kuda Lumping, (Jawa Tengah)
(12)  Tari Gambyong (Jawa Tengah).

D.    Seni Tari Berdasarkan Genre

         Dilansir dari Wikipedia, genre adalah istilah serapan untuk ragam, adalah pembagian suatu bentuk seni atau tutur tertentu menurut kriteria yang sesuai untuk bentuk tersebut. Jadi genre dalam seni tari dapat diartikan sebagai pembagian seni tari yang ada berdasarkan aliran dari tari itu sendiri. Berdasarkan genrenya ini, seni tari dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1.      Tari Tradisional

Tarian ini diwariskan secara turun temurun sejak zaman dahulu yang kemudian dilestarikan dan menjadi bagian dari kebudayaan daerah. Di dalam tarian ini terdapat nilai, filosofi, simbol dan unsur religius.
Tari Tradisional biasanya tidak pernah berubah dari masa ke masa, baik dari segi irama pengiringan, formasi gerakan, kostum maupun riasan yang dipakai. Tari Tradisional ini dibagi lagi menjadi dua kategori, yaitu tari tradisional klasik dan kerakyatan.
·         Tari Tradisional klasik adalah tarian tradisional yang dikembangkan oleh kalangan bangsawan istana atau keraton. Tarian ini tidak bisa diubah atau diganti gerakannya. Ciri-ciri dari tarian ini adalah berwibawa atau anggun dengan kostum yang mewah. Biasanya tarian ini digunakan dalam upacara adat atau penyambutan tamu. Contoh tari ini adalah Tari Sang Hyang dari Bali dan Tari Bedhaya Srimpi dari Jawa Tengah.
·         Tari Tradisional Kerakyatan adalah tarian tradisional yang dikembangkan oleh kalangan rakyat biasa. Gerakan dalam tarian ini tidak terlalu baku atau dapat diubah. Gerakan dan kostum yang digunakan dalam tarian ini juga tergolong sederhana. Contoh tari tradisional klasik adalah Tari Lilin dari Sumatera Barat dan Tari Jaipong dari Jawa Barat.

2.      Tari Kreasi Baru

Tari kreasi baru adalah tarian yang dikembangkan oleh seorang penata tari atau koreografer. Tarian ini bersifat bebas namun gerakan yang ditampilkan tetap indah dan elastis. Kostum dalam tarian ini sangat beragam karena disesuaikan dengan tema yang akan dibawakan. Tarian ini dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu tari kreasi baru pola tradisi dan non tradisi.
·         Tari Kreasi Baru Pola Tradisi. Tarian ini menggunakan unsur tradisional dalam kreasinya. Baik dari irama/musik, gerakan maupun kostumnya.
·         Tari Kreasi Baru Non Tradisional adalah tarian yang sama sekali tidak menggunakan unsur tradisional, baik dari irama, gerakan atau kostumnya. Tarian ini dikenal dengan Tari Modern.

3.      Tari Kontemporer

Tari kontemporer adalah tarian yang menggunakan gerakan unik dan simbolik yang mengandung sebuah pesan didalamnya. Irama yang digunakan dalam tarian ini juga unik, mulai dari irama sederhana sampai dengan musik flutyloops yang berasal dari teknologi musik modern.